Kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara di sejumlah obyek iwisata di Kabupaten Gresik cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kendati masih didominasi wisata religi Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim, destinasi Bawean mulai ada harapan untuk dikembangkan lagi.
WISATA Bawean bakal mengalahkan Bromo dan Malang, jika Pemerintah Kabupaten Gresik menangani secara profesional. Salahsatunya melibatkan investor swasta untuk menjadikan Bawean sebagai destinasi andalan pariwisata Gresik.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, sejak tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan di Gresik terus meningkat. Pada tahun 2015 lalu jumlah kunjungan wisatawan di Gresik sebanyak 3.107.378 orang. Sedangkan tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan di Gresik mengalami kenaikan hingga 3.659.000 orang.
Dari jumlah tersebut jumlah wisatawan mancanegara mencapai 4.974 orang. Sedangkan untuk wisatawan domestic jumlahnya mencapai 3.258.126 orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 5 persen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gresik Migfar Syukur mengatakan tahun ini jumlah kunjungan wisatawan juga dipastikan mengalami peningkatan. Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah totalnya. “Nanti akhir tahun baru bisa diketahui jumlah pastinya. Yang pasti mengalami kenaikan,” ujarnya, kemarin.
Menurut dia, dari puluhan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gresik dua makam wali masih menjadi destinasi unggulan. Sebab, setiap bulannya Makam Sunan Giri dan Makam Maulana Malik Ibrahim dikunjungi ratusan ribu orang. “Masih menjadi primadona wisata untuk dua makam tersebut, untuk Bawean memang naik tetapi belum signifikan,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Gresik M Subki mengatakan wisatawan Bawean bakal sulit berkembang jika transportasi tidak ditingkatkan. Selain itu, pihaknya juga meminta agar anggaran pembangunan sarana dan prasarana bisa ditingkat. “Yang jelas memang masih banyak kekurangan,” katanya.
Ditambahkan, saat ini pihaknya bakal fokus membenahi transportasi menuju Bawean terlebih dahulu. Termasuk mengupayakan agar pesawat untuk tujuan Bawean bisa lebih ditingkatkan. “Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa perusahaan penerbangan dan mereka siap untuk menambah pesawat dengan jumlah penumpang 26 orang,” terangnya.