Desa Cowek Kabupaten Pasuruan Sebagai Kampung Pancar Mata Air Di Jawa Timur
Kelestarian Sumber Air Minum – Hidup Bersih dan Sehat. Air merupakan kebutuhan utama setiap umat manusia di mana untuk menjaga kelestariannya, diperlukan orang-orang yang komitmen menjaga sumber mata air atau penjaga sumber air. Sumber mata air di bumi perlu di jaga kelesatariannya. Kalau tidak ada yang menjaga, bisa-bisa terjadi kekeringan di mana-mana. Jawa Timur sebagai satu-satunya propinsi di Indonesia yang dikenal dengan gudangnya sumber air, mendapatkan perhatian untuk menjaga pelstraian sumber air.
Adalah Sugiarto seorang pekerja keras melestarikan sumber air dan mengalirkannya hingga ke rumah-rumah warga di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, membawa berkah besar, pria berusia (32 tahun) ini menerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta.
Desa Cowek Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sendiri dikenal sangat konsisten dalam menyelamatkan lingkungan sekitar, khususnya upaya untuk menjaga keberlangsungan sumber air, sebagai tumpuan kehidupan warga yang berada di bawah kaki pegunungan Mliwis, telah berhasil menciptakan 39 sumber mata air, dimana banyaknya sumber tersebut terletak di bawah 4 kaki pegunungan, di antaranya pegunungan arjuno, baung, mliwis, dan pegunungan bromo. Ketiga puluh sembilan mata air tersebut, sejatinya mengalir deras, lantaran perjuangan Sugiarto selama 18 tahun, yakni sejak tahun 1994 yang tak kenal lelah melakukan penanaman kawasan yang dulunya dikenal kawasan gundul itu.
Sugiarto tergerak untuk menyelamatkan sumber mata air dengan cara menghutankan kembali lahan gundul agar bisa berfungsi kembali menyerap dan mempertahankan ketersediaan air tanah. Langkah awal yang dilakukan Sugiarto saat itu adalah menyediakan bibit tanaman sebanyak-banyaknya agar di tanam warga di lahan yang gundul dan kritis tersebut secara gratis. Kebetulan Sugiarto juga seorang petani penangkar bibit tanaman perkebunan dan kehutanan, seperti mahoni, gembillina, jati, sengon, alpukat, serta palem putri.
Proses penanaman bibit dilakukan di lokasi-lokasi di sekitar sumber-sumber air, lahan kosong milik warga masyarakat, dan tepi jalan lingkungan. Lokasi penanaman diprioritaskan di sekitar sumber air di Dusun Krajan, Puthuk, Barong, Selowinangun, dan Sempuh di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi. Bibit yang ditanam meliputi sengon, gembilliana, mahoni, kecrutan yang disediaklan Sugiarto dari hasil pembibitan sendiri. Setelah upaya itu dilakukan bertahun-tahun, terasa adanya peningkatan debit pada sumber-sumber air yang ada di Desa Cowek.
Kini Sugiarto menghidupkan kembali sumber mata air di daerah tangkapan air di beberapa kecamatan di luar Kecamatan Purwodadi sampai 15 titik sumber mata air. Sugiarto kemudian menggagas untuk mengalirkan air bersih itu ke rumah warga, demi memudahkan warga masyarakat untuk mendapatklan air bersih hingga rumah warga. Jika sebelumnya warga mengambil air bersih ke sumber yang jaraknya sekaitar 2 kilometer, kini air tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga melalui saluran pipa. Kegiatan pipanisasi yang dilakukannya sejak 1994 hingga kini telah menyambung pipa air sepanjang 23,5 kilometer untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 1.209 KK di Desa Cowek, bahkan selain telah dimanfatkan warga Desa Cowek Kecamatan Purwodadi sendiri, sumber mata air tersebut juga dimanfaatkan bagi warga di sejumlah desa di tiga wilayah kecamatan Purwosari, Wonorejo, dan Kejayan, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
Bagaimana Anda yang Tinggal di Kota Besar Untuk Memperoleh Air Bersih dan Sehat
Kini sudah tersedia di pasaran sebuah produk pemurni air atau water purifier yang menghasilkan air bersih yang terlindungi dari kuman berbahaya yang dapat menyebabkan penyaki. Produk Inovasi terbaru dari Unilever, water purifier (pemurni air) untuk keluarga Anda dengan teknologi modern dan canggih yang dapat menghasilkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.
Air yang dihasilkan Pure it dapat langsung diminum tanpa perlu dimasak. Pure it adalah cara mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Pure it menghilangkan virus, bakteri, dan parasit berbahaya serta menghilangkan kotoran di dalam air; sehingga air yang dihasilkan jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami.
Pure it mendapatkan sertifikat dari lembaga ilmu pengetahuan di Asia dan Eropa seperti:
- UGM, ITB, IPB untuk kinerja Pureit
- Sucofindo untuk kinerja Pureit
- Scottish Parasite Diagnostic Laboratory, Glasgow, Inggris
- Indian Public Health Association
- London School of Hygiene and Tropical Medicine (University of London), Inggris
Berikut Proses Kerja Pure it.
Proses kerja pemurnian air dibagi ke dalam 4 tahap:
Komponen 2-3-4 disebut Germkill Kit (Perangkat Pembunuh Kuman) yang akan memurnikan 1500 lt air setara dengan 80 galon (suhu air 25o C, kelembaban sedang) untuk 6 8 bulan pemakaian. Masa pakai Germkill Kit tergantung dengan pemakaian air keluarga Anda. Ingat: Air yang dimasukkan ke dalam Pure it adalah air yang biasa Anda rebus untuk diminum. |
Berikut Cara Menggunakan Pure it
- Isi penuh 9 liter air PAM/tanah mentah wadah bagian atas.
- Air akan mulai mengalir di wadah transparan 45 menit - 1 jam.
- Buang air isian pertama untuk melakukan pembilasan dan lakukan proses pembilasan ini sebanyak 3 kali.
- Setelah itu isi kembali wadah bagian atas dan air di wadah transparan sudah siap diminum.
- Pengisian kedua dan seterusnya akan memakan waktu 15 30 menit.
- Simpan pompa plastik di tempat aman (nanti dibutuhkan untuk keperluan pembersihan).
Perbandingan Pure it dengan Cara Konvensional
Keunggulan Pure it Dibandingkan dengan Memasak Air.
| |
Keunggulan Pure it Dibandingkan dengan Membeli Air Isi Ulang Rutin
| |
Keunggulan Pure it Dibandingkan dengan Membeli Air Galon Bermerek
|
Berikut Penghematan Dengan Menggunakan Pure it
- Pure it
GKK Rp 150 ribu = 1500 liter -> Rp 100/liter - Galon Bermerek
Rp 10 ribu = 19 liter -> Rp 526/liter (Hemat 5x lipat) - Galon Isi Ulang
Rp.3.500 = 19 liter -> Rp.184/liter (Hemat 2x lipat) - Rebus air
Gas 3 kg = Rp.12 ribu, 2 minggu, 112 liter -> Rp.107/liter (Hemat waktu dan praktis)
Jika 1 minggu memakai 2 galon (38 liter), penghematan 1 thn dengan memakai Pure it:
- Galon Bermerek = 2 galon X 10.000 X 52 mgg (38 liter X 52 mgg X Rp 100) = (1.040.000 197.600) = Rp 843.000
- Galon Isi Ulang = 2 galon X 3.500 X 52 mgg (38 liter X 52 mgg X Rp 100) = (364.000 197.600) = Rp 166.400
- Rebus = 52/2 X 12.000 (112 liter X 26 mgg X Rp 100) = (312.000 291.200) = Rp 20.800.
Jadi Anda yang tinggal di kota kota besar Indonesia juga bisa menikmati Air Bersih dan Sehat seperti masyarakat Desa Cowek Kabupaten Pasuruan Sebagai Kampung Pancar Mata Air Di Jawa Timur itu.
Sumber Foto : Pemkab Pasuruan dan Blog Detik