Pariwisata Banyuwangi

Salah satu obyek wisata di Kabupaten Banyuwangi. Pintu masuk kawasan wisata Kawah Ijen di Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi, di Jawa Timur, kini gencar berinvestasi mengembangkan sektor pariwisata untuk menunjang perekonomian daerah.

Selain membuka jalur penerbangan udara, pemerintah kabupaten juga memperbaiki infastruktur jalan, berpromosi dan menggelar berbagai event wisata hingga tingkat internasional, diantaranya kompetisi surfing 24-26 Mei mendatang.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, pariwisata menjadi sektor potensial untuk dikembangkan di daerah ujung timur pulau Jawa itu, sebab banyak tempat wisata dan budaya orisinil di Banyuwangi yang bisa dijual ke wisatawan asing.

Posisi Banyuwangi yang dekat dengan pulau Bali juga dianggap strategis sebab wisatawan yang berlibur di Bali bisa berlanjut mengunjungi Banyuwangi.

Selama ini Banyuwangi sudah menginvestasikan dana Rp 20 miliar lebih untuk perbaikan infrastruktur dan sarana penunjang pariwisata, pengadaan lampu hias, serta promosi.

Investasi terbesar pada akses jalan yang mencapai dana sekitar Rp 6 miliar untuk memperbaiki jalan dari Banyuwangi ke Kawah Ijen , dan Rp 6 miliar untuk akses jalan menuju wisata surfing Pulau Merah.

Berbagai acara internasional seperti Tour de Ijen, Kompetisi surfing internasional Pulau Merah, hingga Banyuwangi Etno Carnival juga dijadwalkan agenda rutin tahunan.

Selain itu kesenian daerah juga diberi tempat untuk pentas gratis tiap pekan untuk hiburan warga dan wisatawan .

Agar perkembangan pariwisata langsung bisa dirasakan warga, pemkab pun melibatkan masyarakat. Diantaranya dengan membuka rumah-rumah warga sebagai pengganti kamar hotel, dan memanfaatkan makanan khas dan buah lokal hasil kebun warga sebagai kuliner lokal.

Gencarnya promosi pariwisata di Banyuwangi disambut oleh para pelaku bisnis perhotelan dan agen perjalanan.

Endang Mariana pemilik resort Perkebunan Margo Utomo di Kalibaru mengatakan promosi pariwisata Banyuwangi memang perlu digencarkan sebab selama dua tahun terakhir, krisis ekonomi di Eropa turut mempengaruhi jumlah kunjungan wisata ke Banyuwangi.

"Dua tahun lalu bisa 80 persen kamar terisi, sekarang hanya 50 persen karena wisatawan dari Eropa masih sepi," kata Endang.

Cuk Sugiono, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia di Banyuwangi menambahkan, perlu peningkatan keterampilan sumber daya manusia agar wisatawan bisa terlayani dengan baik dan tenaga kerja bisa dipenuhi dari daerah sendiri.

Diharapkan dengan banyaknya wisatawan yang masuk ke Banyuwangi, masyarakat pun bisa mendapatkan timbal balik ekonomi.

Sumber : Kompas.com

Hotel – Hotel Di Banyuwangi

Ketapang Indah Hotel

Ketapang Indah Hotel

Kalibaru Cottages

Kalibaru Cottages

Watu Dodol Hotel

Watu Dodol Hotel

Bella Vista Villa & Resto

Bella Vista Villa & Resto

 

loading...