Untuk menghormati sahabat-ku yang akan merayakan Paskah dan sekaligus melaksakan hak sebagai warga negara Indonesia dalam Pemilu yang LUBER yang telah ditetapkan KPU pada 9 April 2009
Penentuan Tanggal Paskah
Paskah, siapakah di antara Anda pembaca yang tidak tahu perayaan apakah itu ? Rasa-rasanya sebagai seorang Katolik yang meski hanya ke Gereja sekali setahun pun tahu perayaan apa itu. Jawaban Anda yang paling umum tentunya adalah perayaan Kebangkitan Yesus Kristus. Bisa jadi Anda juga mengatakan bahwa Paskah adalah puncak Tri Hari Suci atau juga Pekan Suci.
Kini, ketika ditanya kapankah Paskah itu dirayakan? Jawaban paling mudah yang mungkin Anda jawab adalah: “lihat saja kalender!” Sangatlah mudah memang untuk menemukan satu hari libur di hari Jumat yang bertanda “Wafat Isa Almasih”. Sudah barang tentu besoknya Sabtu Suci dan lusanya Minggu Paskah. Ada lagi mungkin yang menjawab, “ya… sekitar Maret atau April lah…”. Inilah dia yang akan kita angkat dalam artikel ini. Pertanyaan kapankah Paskah dirayakan memang tidak semudah pertanyaan kapankah Natal dirayakan. Natal yang pasti jatuh tanggal 25 Desember, sementara Paskah tidak tetap. Jatuhnya Paskah bervariasi di antara tanggal 22 Maret sampai 25 April setiap tahunnya.
Lalu, bagaimanakah kita bisa tahu kapan persisnya Paskah? Jawaban ini sebenarnya bisa Anda amati dengan mata kepala sendiri. Coba perhatikan langit ketika Anda baru saja selesai misa Malam Paskah. Kalau langit tidak mendung tertutup awan, Anda akan bisa menikmati keindahan bulan yang hampir bulat penuh.
Mengapa saya menceritakan tentang bulan? Bukan karena ingin memberi kuliah astronomi, tapi karena memang di sinilah kunci penentuan kapan Paskah itu terjadi. Ketentuan yang dipakai untuk Paskah Kristen adalah dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama yang terjadi setelah vernal equinox. Equinox sendiri adalah suatu titik balik matahari di mana pada hari itu panjangnya siang dan malam adalah sama. Vernal berarti musim semi. Vernal equinox berarti titik balik musim semi dan tentulah yang dimaksud di sini adalah untuk dunia 4 musim di Utara. Hari vernal equinox ini jatuh tanggal 25 Maret tiap tahunnya di Roma, Italia. Equinox yang sepadan di Indonesia jatuh pada 21 Maret, dan pada tanggal inilah saudara-saudara kita yang tinggal di Pontianak mendapatkan sensasi bayangan jatuh tegak lurus pada tengah harinya (sering diistilahkan “tidak ada bayangan yang nampak tengah hari”). Berdasarkan informasi tersebut maka dapat disimpulkan untuk tahun ini Paskah Kristen akan jatuh pada hari Minggu, 16 April 2006 dan Jumat Agung pada hari Jumat, 14 April 2006.
Paskah Kristen vs Paskah Yahudi
Saya katakan Paskah Kristen, karena setiap tahunnya sering tidak jatuh bersamaan dengan Paskah Yahudi. Sebagai informasi tambahan, Paskah Yahudi hari pertama tahun ini dirayakan hari Kamis, 13 April 2006 atau 15 Nisan 5766 menurut hitungan kalender mereka. Bagi Anda yang terbiasa melihat kalender berbasis bulan seperti halnya kalender Hijriyah yang dipakai saudara kita umat Islam, Anda akan menyadari bahwa tanggal 15 adalah hari di mana bulan purnama benar-benar bulat penuh.
Perbedaan penanggalan Paskah ini sempat menjadi perdebatan sengit pada masa awal Gereja di dunia. Umat Kristiani yang mempunyai latar belakang Yahudi meyakini bahwa peristiwa Kebangkitan ini jatuh pada hari ke-14 setelah hari pertama bulan pertama mereka mengikuti Paskah Yahudi. Bulan pertama bernama Nisan, oleh karenanya mereka merayakannya pada tanggal 15 Nisan (sistem penanggalan mereka mirip dengan penanggalan Islam, tanggal baru dimulai pada sore hari). Akibatnya, hari Paskah bagi mereka jatuh pada hari-hari yang berbeda tiap tahunnya. Mereka yang merayakan pada hari ke-14 ini diistilahkan sebagai quartodecimans.
Bagi umat Kristen dari latar belakang yang berbeda, berbeda pula cara penentuannya. Mereka ingin merayakan Kebangkitan pada hari pertama dari satu minggu, yaitu hari Minggu. Karenanya, bagi mereka Paskah jatuh pada tanggal yang berbeda menurut kalender Yahudi.
Hasil beda pendapat ini adalah sebagai berikut, gereja-gereja Timur yang lebih dekat dengan tempat lahirnya Kristen mengikuti tradisi Paskah Yahudi dan gereja-gereja Barat yang berasal dari kebudayaan Greco-Roman merayakan Paskah pada hari Minggu.
Penentuan Tanggal Paskah oleh Konsili Nicea
Tahun 325, Kaisar Romawi Timur ketika itu, Konstantinus, menyelenggarakan Konsili Nicea. Konsili ini membahas banyak masalah tentang Kristiani. Salah satu hasilnya menyelesaikan masalah Paskah dengan menyatakan bahwa perayaan Paskah seharusnya diselenggarakan oleh umat Kristen pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama yang mengikuti vernal equinox dan jika bulan purnama terjadi pada hari Minggu yang berakibat tumpang tindih dengan Paskah Yahudi, maka Paskah dirayakan pada hari Minggu sesudahnya. Bentrokan Paskah Yahudi dan Kristen dengan demikian dihindari. Akibatnya, para quartodecimans (pengikut tradisi Paskah hari ke-14 seperti disebut di atas) tersingkirkan.
Perhitungan tentang Paskah ini dilakukan di kota Alexandria berdasarkan kesepakatan Konsili Nicea. Pada masanya itu kota Alexandria kemudian berkembang menjadi pusat astronomi dunia.
Penentuan Tanggal Paskah pada Masa Berikutnya
Keterbatasan pengetahuan astronomi pada abad ke-4 membuat berbagai masalah dalam penentuan tanggal Paskah. Sebagai contoh, pada tahun 387 Paskah di Perancis dan Mesir berbeda 35 hari. Hal ini antara lain disebabkan masalah perbedaan sistem kalender solar (berdasarkan pergerakan matahari) dan kalender lunar (berdasarkan pergerakan bulan). Masalah lain yang juga timbul adalah kurang akuratnya kalender Julian yang dianut pada masa itu.
Reformasi penanggalan terjadi pada tahun 1582, di mana Paus Gregorius XIII memerintahkan pemotongan 10 hari pada tahun itu dan meniadakan tahun kabisat untuk tahun ratusan yang tidak habis dibagi 400. Kalender yang kita kenal sebagai kalender Gregorian ini (dan sampai sekarang masih dipakai) mengurangi kesulitan dalam penentuan tanggal Paskah. Pada akhirnya Paskah Kristen pun dirayakan bersamaan di semua tempat yang tunduk pada Takhta Suci Roma. Bagaimanapun, gereja-gereja Timur yang tidak tunduk pada Roma dan tidak mengakui kalender Gregorian menetapkan tanggal Paskahnya sendiri. Seringkali tidak sama, namun sering pula bersamaan.
Sekilas tentang Paskah Yahudi
Paskah Kristen telah kita bahas cukup panjang. Namun kita juga perlu mengenal asal muasal tradisi Paskah itu sendiri. Seperti disebut di atas, Paskah Kristen berasal mula dari Paskah Yahudi. Paskah Yahudi sendiri dirayakan pada tanggal 15 Nisan dan Nisan adalah bulan pertama dari kalender lunisolar (kalender berdasarkan matahari dan bulan) Yahudi. Bulan pertama ini selalu jatuh pada musim semi.
Kalau Paskah Kristen punya nama internasional “Easter”, maka Paskah Yahudi punya nama internasional “Passover”. Bahasa aslinya adalah “Pesach” (פֶּסַח), yang berarti “Tuhan lewat”. Paskah ini oleh orang Yahudi dikenal sebagai perayaan Roti Tak Beragi. Asal muasal perayaan Paskah ini adalah peristiwa pembebasan bangsa Yahudi dari perbudakan bangsa Mesir yang terjadi pada zaman Nabi Musa.