The Waterfall in Love adalah nama keren dari Coban Waru. Coban Waru ini merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki desa Nongkojajar yang berada diantara dua desa yaitu Wonosari dan Kayukebek, atau satu jam perjalanan dari pasar Nongkojajar Pasuruan.
Tempat ini sangat cocok untuk melepaskan kepenatan dari aktivitas kita sehari-hari. Kondisi alamnya yang masih perawan dan udaranya yang sejuk akan membuat kita merasa lebih tenang dan tidak ingin beranjak dari tempat ini. Anda pasti bingung untuk memilih tempat yang cocok untuk berfoto-foto karena semua lokasi yang mengelilingi air terjun ini begitu indah…Coban Waru memiliki ketinggian sekitar 25 meter. Curah hujan di kawasan ini rata-rata 1.800 mm/th dengan bulan basah antara November sampai Maret dan bulan kering antara bulan April hingga Oktober yang mencapai suhu sekitar 22°C.
Coban Waru sangat cocok dikunjungi jika anda ingin merasakan keasrian dan keelokan alam yang masih perawan disertai dinginnya aliran air terjun dan suara gemericik air yang menambah keindahan air terjun setinggi 75 meter ini.
Akses Menuju Nongkojajar
Jalan menuju lokasi Kecamatan Tutur Nongkojajar sangat mudah dan lancar, dengan didukung panorama pedesaan dan pegunungan yang sangat khas dan alami. Kondisi jalannya sangat mulus, meski cukup berkelok. Jarak dari Surabaya sekitar 80 kilometer. Bila dari Kota Malang dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu setengah jam perjalanan. Bila rute perjalanan dari arah Surabaya-Malang, begitu sampai di Jalan Raya Purwodadi, kita akan menemui petunjuk pertama berupa baliho besar di sisi barat jalan dengan arah panah menuju lokasi. Dari situ lokasi sudah berjarak sekitar 20 kilometer ditempuh dengan kendaraan pribadi. Dari titik itupula juga tersedia angkutan umum. Setelah itu nanti kita ikuti saja jalur jalan raya, dan tak perlu tersesat. Tanda bila kita telah sampai di Kecamatan Tutur Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, yaitu dengan adanya tanda di gapura desa berupa tulisan Selamat Datang di Nongkojajar.
Nama Nongkojajar sebenarnya diambil dari kata “nongko” yang berarti nangka dan “jajar” yang berati berdampingan/berderet. Konon dahulu kala, daerah ini memiliki pohon nangka yang letaknya berjajar sehingga orang-orang menyebutnya dengan Nongkojajar. Nongkojajar masuk diwilayah kecamatan Tutur, Pasuruan, Jawa Timur.
Untuk menegaskan bahwa Nongkojajar saat ini sedang merintis agrowisata, maka dibentuklah Nongkojajar Tourism Information Centre (NTIC) yang merupakan pusat informasi untuk turis baik turis domestik maupun mancanegara. Di NTIC ini kita dapat meminta informasi tentang wisata di Nongkojajar serta dilengkapi dengan fasilitas internet. NTIC membagi musim kunjungan menjadi 3, yaitu :
Fresh Green Season yaitu pada bulan Januari sampai akhir April, bagi para penggemar durian dapat menikmati durian sepuasnya.
Summer Sunrise pada bulan Mei sampai akhir Agustus, kita dapat menikmati manisnya strawberry dan kehangatan sinar matahari yang dipadu dengan sejuknya udara pegunungan bebas polusi.
Winter Fogs Season dibulan September hingga Desember, kita dapat menambah pengalaman dengan ikut memanen dan melihat pengolahan kopi secara tradisional. Nikmati juga seduhan kopi hangat ditengah selimut kabut Nongkojajar.